Senin, 23 Juni 2014

Bagaimana cara berinvestasi?

Nah, setelah kita memahami arti penting berinvestasi, pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana cara berinvestasi?
Saya memahami para pembaca mungkin masih awam dengan investasi. Atau beberapa pembaca sudah memahami pentingnya berinvestasi, tapi tidak punya waktu untuk berinvestasi akibat kesibukan yang harus dihadapi.
Pada dasarnya investasi itu tidak seseram yang dibayangkan orang. Prosesnya pun tidak canggih-canggih amat. Intinya anda harus membeli sesuatu yang di masa depan akan menghasilkan suatu pendapatan, atau sesuatu tersebut mengalami kenaikan nilai. That's it. 
Jadi mengenai cara berinvestasi, anda bisa melakukannya melalui:
1. Pembelian tanah.
2. Pembelian emas.
3. Pembelian saham/obligasi.
4. Pembelian reksadana.
5. Dan lain-lain.

Saat ini sudah tersedia beragam jenis investasi yang siap meningkatkan kesejahteraan anda. Tinggal anda pilih yang sesuai dengan kapasitas dan profil resiko anda.
Selamat berinvestasi!

Mengapa berinvestasi?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kita memahami dulu definisi investasi. Berdasarkan Investopedia, investasi adalah suatu pembelian (sesuatu) dengan harapan bahwa (sesuatu) yang dibeli tersebut menghasilkan pendapatan, atau mengalami kenaikan nilai di masa yang akan datang.
Dengan demikian, aman jika dikatakan bahwa orang berinvestasi mengharapkan nilai lebih pada masa yang akan datang dari apa yang mereka tanam saat ini.
Proses investasi ini diperlukan untuk:
1. Melawan inflasi. Seperti yang kita tahu, seiring berjalannya waktu, nilai barang dan jasa cenderung mengalami kenaikan (inflasi). Jika aset/harta/penghasilan kita tidak bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang cukup, bukan tidak mungkin nilai dari aset/harta/penghasilan kita akan turun secara relatif dibandingkan nilai barang dan jasa secara umum.
2. Mengurangi beban keuangan anda. Salah satu alasan paling menggoda untuk berinvestasi adalah prospek agar anda tidak perlu bekerja sepanjang hidup anda! Pada dasarnya, cuma ada 2 cara untuk menghasilkan uang: dengan bekerja, atau dengan mempekerjakan uang anda. Jika anda menyimpan uang anda di balik bantal alih-alih menginvestasikannya, uang anda tidak bekerja untuk anda dan anda tidak akan memperoleh hasil lebih dari sekedar uang yang anda simpan. Sementara jika anda menginvestasikan (mempekerjakan) uang anda, anda akan mendapati uang anda menghasilkan uang lagi melalui pendapatan (bunga, dividend) atau dari kenaikan nilai investasi anda pada sebuah aset.

Nah, saya percaya anda tidak akan rela melihat nilai aset/harta anda berkurang dimakan inflasi. Di samping itu, saya percaya anda akan senang jika beban keuangan anda berkurang melalui penambahan aset/harta via proses investasi yang baik/benar.
Tunggu apa lagi? Let's get start to invest!

Minggu, 22 Juni 2014

Filosofi Investasi Syailendra Capital

Dalam menjalankan mandat pengelolaan dana, Syailendra Capital berpegang pada filosofi investasi sebagai berikut:

1. Kontrol terhadap resiko. Kami menganggap penting pengelolaan resiko investasi karena kami percaya, jika kami dapat menghindari resiko kerugian, keuntungan akan datang sendirinya. Salah satu metode kami dalam mengendalikan resiko adalah diversifikasi aset dan membeli aset di bawah nilai intrinsiknya.

2. Fundamental dan fundamental! Kami memandang sebuah efek tidak sebagai instrumen spekulasi melainkan sebagai fraksi kepemilikan, atau klaim hutang/kewajiban terhadap sebuah bisnis. Karena itu kami percaya setiap efek memiliki nilai wajar/intrinsiknya. Adalah keyakinan kami bahwa pasar keuangan tidak efisien secara fundamental dan ketidak efisienan ini dapat dimanfaatkan melalui seleksi efek yang superior.

3. Pendekatan bottom-up. Salah satu kebutuhan utama untuk sukses di bidang investasi adalah menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat mengetahui semua hal yang terkait dengan hal-hal makro di masa yang akan datang. Malah kami percaya bahwa ineffisiensi terbesar itu berada pada level micro (efek saham/obligasi, dsb). Karena itu, waktu yang dimiliki seorang investor akan lebih baik dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan lebih mengenai hal-hal yang dapat diketahui seperti: industri, perusahaan dan efek-efek. Semakin mikro fokus kami, semakin besar kemungkinan kami mempelajari hal-hal yang tidak dilihat oleh orang lain.

4. Investor jangka panjang. Ketika sampai pada tahap membangun dan menjaga kekayaan, adalah waktu (bukan timing) yang penting. Kami mencari perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan baik yang akan kami pegang untuk jangka waktu yang sangat panjang. Seiring berjalannya waktu, kesalahan harga sebuah efek terhadap nilai wajarnya akan diendus oleh pasar, dan pendekatan berbasis riset dan investasi jangka panjang kami akan menghasilkan performa di atas rata-rata.

Sejarah Syailendra Capital

Syailendra Capital adalah sebuah perusahaan manajer investasi yang didirikan pada tahun 2006 oleh 3 profesional yang berpengalaman di pasar modal Indonesia, yaitu:

Bapak David Tanuri, menjabat sebagai Komisaris.


Bapak Jos Parengkuan sebagai Presiden Direktur.

Bapak Roy Himawan sebagai Direktur.